30 December 2010

Saat Pesanan Terakhir Dibaca

Semua sedih. Tunduk ke bumi. Diam dan syahdu mendengarnya.

Aku melihat ke arah sahabat, sedih dan diam tanpa sebarang kata. Lihat saudara mara, mereka juga sedih. Bacaan diteruskan dan hari semakin panas.

Imam khusyuk membaca pesanan. Nadanya sangat menyentuh hati orang sekeliling. Peringatan untuk mereka yang masih bernyawa, pesanan buat yang terkujur dibalut kain putih, si mati.

Aku sangat terpegun, suasana ini menyentuh perasaanku. Andai inilah kehidupanku sehari-hari, aku akan sujud syukur pada illahi. Semua khusyuk, mungkin teringat akan Tuhan Pencabut Nyawa.

Selesai dibaca, semua kembali.

Tertawa, bersembang tentang dunia. Persoalan timbul??

Inilah manusia. Baru sebentar tadi semua tunduk ke bumi, semua khusyuk saat pesanan terakhir dibaca. Tetapi keadaan itu hanya sebentar, mereka mampu merubah suasana. Bukan aku terpegun, tetapi sedih.



p/s: ...susah untuk ingat mati, tapi senang untuk lupa mati, itulah manusia...Sedangkan semua akan merasainya.


No comments:

Post a Comment